phone: +62 813 4833 4566
e-mail: bpk.haurgading@gmail.com

Jumat, Mei 23, 2014

TANAMAN OBAT-OBATAN (BAGIAN II)


11. Kencur (Kaemferia galanga Linn.)

 Kencur merupakan tanaman kecil yang tumbuh merapat dengan tanah dan tidak terbatas.   Rimpang bercabang-cabang dan berdesak-desakan serta berwarna coklat.  Daun berbentuk jorong, pangkal daun berbentuk jantung dan berujung lancip, sedangkan bunga berwarna putih (dr. Lestari Handayani, M. Med (PH) dan Dra. Herti Maryati, 2002).
Bagian yang digunakan pada tanaman ini adalah rimpang dan daun.  Kencur berkhasiat menyembuhkan gatal pada tenggorokan, gangguan perut kembung, mual, masuk angin, pegal-pegal, lelah dan radang anak telinga (Adi Permadi, 2008).
Selain itu, rimpang kencur banyak dimanfaatkan untuk ramuan pelangsing, penyegar, obat sakit kepala dan penghangat badan (dr. Lestari Handayani, M. Med (PH) dan Dra. Herti Maryati, 2002).

12. Kumis Kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S.)

Kumis kucing tumbuh liar di sepanjang anak sungai atau selokan, atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat.  Bagian yang digunakan adalah daun, batang, akar dan bunga.  Penggunaannya dalam bentuk segar maupun yang telah dikeringkan.  Tanaman ini dapat   menyembuhkan    penyakit  -   penyakit
seperti infeksi kandung kemih, infeksi ginjal akut dan kronis, kencing batu, kencing manis, batu kantong empedu, encok, asam urat, bengkak kandung kemih, infeksi saluran kencing atau kencing sedikit-sedikit, dan keputihan (Adi Permadi, 2008).
Cara pemakaiannya rebus 30-60 g herba kering atau 90-120 g herba segar, lalu minum air rebusannya.  Herba kumis kucing yang kering ataupun yang segar juga bisa diseduh, lalu diminum seperti teh (dr. Setiawan Dalimartha, 2000).

13. Kunyit (Curcuma longa Linn.)


Tanaman ini bersifat pahit (kecuali daging buah bersifat manis).  Bagian yang digunakan adalah rimpang dalam keadaan segar atau kering.  Rimpang dikonsumsi dengan cara direbus, lalu diminum airnya atau serbuk halus simplisia dimasukkan dalam kapsul lalu diminum sesuai dosis (Adi Permadi, 2008).
Penyakit yang dapat diobati oleh tanaman ini yaitu demam, terlambat haid, eksem, keputihan, radang rahim, radang usus buntu, hepatitis, sakit kuning, gatal akibat cacar air, radang gusi, radang amandel, dan tekanan darah tinggi (Adi Permadi, 2008).
Selain itu, kunyit sangat baik untuk mengobati panas, perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan, serta mencegah diare (dr. Lestari Handayani, M. Med (PH) dan Dra. Herti Maryani, 2002).

14. Lengkuas (Alpinia galanga (I.) Willd.)
 
Rimpang merupakan bagian lengkuas yang biasanya digunakan sebagai obat.  Bisa digunakan dalam bentuk segar atau kering.  Lengkuas yang lebih dikenal sebagai bumbu dapur biaa digunakan untuk pengobatan dalam dan   luar.  Untuk    pengobatan    dari dalam, tanaman direbus, lalu diminum airnya.  Bisa juga meminum serbuk herba yang dimasukkan dalam kapsul (Adi Permadi, 2008).
Untuk pengobatan luar, setelah diproses, tanaman dapat ditempel langsung atau digosokkan pada bagian yang sakit.  Lengkuas berkhasiat mengobati panu, kadas, kurap eksim, bercak kulit, demam, radang telinga, bronchitis, masuk angin, dan diare (Adi Permadi, 2008).

15. Lidah Buaya (Aloe vera L.)

Daun, bunga, dan akar lidah buaya dalam keadaan segar  dapat digunakan untuk obat.  Tanaman ini dapat menyembuhkan kencing manis, batuk rejan, cacingan, susah buang air kecil, luka terpukul, luka dalam (muntah darah), kencing darah, wasir, dan sembelit (Adi Permadi, 2008).
Lidah buaya berfungsi sebagai antiradang, pencahar dan parasitide. Jika dikombinasikan dengan obat lain, lidah buaya jangan direbus, tetapi harus dibuat pil atau bubuk (Adi Permadi, 2008).



16. Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain.)


Lidah mertua merupakan salah satu tanaman hias, biasanya ditanam di pekarangan rumah atau dalam pot. Perbanyakan tanaman ini menggunakan anakan.  Lidah mertua mengandung abamagenin (Adi Permadi, 2008).
Bagian yang digunakan atau dimanfaatkan adalah daun.  Daun lidah mertua berkhasiat menyembuhkan borok, bisul, digigit ular berbisa, dan menyuburkan rambut (Adi Permadi, 2008).




17. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl)
 
Mahkota dewa dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia.  Tumbuhan ini seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh.  Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting (Anonim, 2008).
Bagian yang dimanfaatkan pada tanaman ini adalah daging buah dan daunnya. Tanaman obat ini banyak digunakan untuk mengobati kanker, tumor, eksem, diabetes melitus, hipertensi, dan hepatitis (Adi Permadi, 2008).
Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang.  Cuma dengan menyeduh teh racik terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai (Anonim, 2008). 
Agar lebih aman dikonsumsi, sebaiknya buah mahkota dewa digunakan dalam bentuk simplisia (dikeringkan terlebih dahulu).  Daun mahkota dewa bisa digunakan untuk obat luar, tetapi bijinya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena beracun (Adi Permadi, 2008).

18. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Bagian yang dapat dimanfaatkan pada tanaman ini adalah buah, daun, kulit batang, dan kulit akar dalam keadaan segar atau kering.  Dimana untuk pengobatan dari dalam, tanaman direbus,   lalu    diminum    airnya.    Bisa juga meminum serbuk herba yang di  masukkan  dalam   kapsul.  Sedangkan untuk pengobatan luar, setelah diproses, tanaman dapat ditempel langsung atau digosokkan pada bagian yang sakit (Adi Permadi, 2008).
Tanaman ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, cacar air, beri-beri, kegemukan, radang usus, batuk karena masuk angin, radang amandel, pembengkakan limpa, nyeri limpa, ludah berdarah, lever, sariawan, luka memar, eksem, kencing manis, disentri, dan sembelit.  Selain itu juga berfungsi membersihkan darah, melembutkan kulit kaki yang kasar, menghilangkan ketombe, dan melancarkan kencing (Adi Permadi, 2008).

19. Meniran (Phyllanthus urinaria Linn)
 
Seluruh bagian meniran dapat dimanfaatkan sebagai obat.  Tanaman ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, diantaranya susah kencing disertai sakit perut atau pinggang, radang ginjal dengan protein dalam  air seni,   nyeri   buang   air kecil,   batu ginjal, disentri, rabun senja, bisul di kelopak mata, rematik, digigit anjing gila/rabies, dan sakit ayan/epilepsi (Adi Permadi, 2008).
Selain itu juga dapat menyembuhkan penyakit diare, radang usus, radang mata merah, sakit kuning, kencing nanah, sariawan, serta menambah nafsu makan pada anak yang berat badannya kurang (dr. Setiawan Dalimartha, 2000).
Untuk pengobatan dalam, tanaman direbus lalu diminum airnya. Bisa juga meminum serbuk herba yang dimasukkan dalam kapsul (Adi Permadi, 2008). 
Untuk pengobatan luar, cuci herba segar, lalu giling sampai halus.  Bubuhkan bahan tersebut ke tempat yang sakit (seperti borok), kemudian dibalut.  Cara lain, rebus herba segar dan air rebusannya digunakan untuk mengobati bisul di kelopak mata (dr. Setiawan Dalimartha, 2000).

20. Mimba/Nimba (Azadirachta indica Juss.)

Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari.  Perbanyakan pada tanaman mimba/nimba menggunakan anakan. Tanaman ini bersifat pahit (kecuali daging buah bersifat manis), netral, antidiabetes, antidiare, antipiretik (penurun panas), antibilious, dan mengaktifkan kelenjar-kelenjar.  Efek farmakologis diperoleh dari penggunaan daun, biji, kulit kayu, dan kayu (Adi Permadi, 2008). 
Daun pada tanaman ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit dalam, dimana daun mimba segar atau kering direbus, lalu diminum airnya.  Untuk menyembuhkan penyakit luar, daun segar atau kering direbus., lalu digunakan untuk kompres atau daun segar langsung ditempelkan pada bagian yang sakit.  Mimba dapat menyembuhkan penyakit kencing manis, disentri, diare, malaria, masuk angina, eksem, ketombe, hepatitis, gagal lever, kanker lever, dan jerawat (Adi Permadi, 2008).

TANAMAN OBAT-OBATAN (BAGIAN III)

Sumber : MENGENAL TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI SEKITAR KITA BESERTA CARA PENGOLAHANNYA (Oleh NETTY HASTUTI, SP)

DAFTAR PUSTAKA
Adi Permadi,  Membuat Kebun Tanaman Obat (Jakarta : Pustaka Bunda, 2008)
Anonim,  Ciplukan-Sentra Informasi IPTEK  (www.iptek.net.id/view.php, 2007)
Anonim, Mahkota Dewa dan Khasiatnya (deatta.wordpress.com/2008/04/11/mahkota dewa)
dr. Lestari Handayani, M. Med (PH) dan Dra. Herti Maryani,  Mengatasi Penyakit Pada Anak Dengan Ramuan Tradisional (Jakarta : Agromedia Pustaka, 2002)
dr. Setiawan Dalimartha, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2 (Jakarta : Trubus Agriwidya, 2000)
Drs. H. Arief Hariana,  Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3 (Jakarta : Penebar Swadaya, 2006)
Fauziah Muhlisah,  Tanaman Obat Keluarga (Jakarta :  Penebar Swadaya, 1999)
Ir. Didah Nur Faridah, M. Si,  Kualitas Rosela Bisa Diukur Dari Warna Merah Seduhannya  (thibbunnabawi.wordpress.com/2008/04/10)
Sisca Dharmayanti,  Berbagai Khasiat Daun Kemangi  (bintanglaut. Wordpress.com/2007/09/28)