phone: +62 813 4833 4566
e-mail: bpk.haurgading@gmail.com

Rabu, April 30, 2014

CARA MEMBUAT RANSUM TERNAK ITIK DENGAN BAHAN LOKAL


PENDAHULUAN

Pakan dalam  usaha peternakan merupakan komponen terbesar yang harus disediakan dananya (lebih dari 60%) untuk melaksanakan usahanya agar dapat berlangsung.  Untuk itu perlu dioptimalkan penggunaannya bahan baku lokal sebagai ransum yang diberikan kepada ternak yang dipelihara.
Pada umumnya peternak sudah mengetahui bahan-bahan yang dapat dipergunakan untuk menyusun ransum, tetapi pengetahuan dalam penyusunannya masih kurang tepat terutana kandungan unsur-unsur nutrisi (gizi) yang terkandung dalam ransum yang berikutnya.
Pengelompokan bahan baku sebagai bahan penyusun juga merupakan kendala dalam penyusunan ransum yang dilakukan peternak.  Hal ini disebabkan minimnya informasi kandungan bahan baku lokal yang diketahui oleh peternak.
Pada umumnya pengelompokan bahan baku berdasarkan nilai kandungan nutrisinya dalam bahan baku ransum adalah sebagai sumber energi adalah bahan yang berasal dari biji-bijian dan limbah hasil pengolahannya yang mempunyai kandungan protein dibawah 20%, sedangkan bahan ransum sumber protein adalah bahan yang pada umumnya berasal dari hewan (hewani) dan beberapa kacang-kacangan dan limbah pengolahannya yang mempunyai kandungan protein lebih dari 20%.
Pengelolaan bahan baku lokal sebagai bahan penyusun ransum sebagai berikut :
1.Bahan baku sebagai sumber energi seperti dedak, sagu, jagung, ubi kayu
2.Bahan baku sebagai sumber protein seperti keong (kalambuai), bekicot (siput jepang), ikan air tawar/laut

KANDUNGAN PROTEIN BEBERAPA BAHAN
PAKAN LOKAL


Untuk dapat menyusun ransum yang sesuai dengan yang  diinginkan dan memenuhi standar gizi yang ditentukan kita harus mengetahui kandungan nutrisi setiap bahan penyusun ransumnya.  Berikut tabel kandungan protein bahan baku pakan lokal yang bisa digunakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara

No
Bahan
Protein (%)
1.
2.
3.
4.
Dedak
Sagu
Ikan kering rucah
Gabah
12,0
2,2
40,0
9,0


YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RANSUM
Dalam penyusunan ransum ada beberapa hal yang harus kita perhatikan diantaranya ketersediaan bahan baku (kontinuitas), tidak bersaing dengan manusia, harga relatif murah dan batas toleransi penggunaan bahan, yaitu batas maksimal bahan-bahan itu digunakan dalam penyusunan ransum serta kebutuhan akan zat gizi setiap fase ternak yang dipelihara.  Sebagai contoh penggunaan bahan sumber energi mempunyai komposisi 60 hingga 80% dalam ransum.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah cara mencampur bahan ransum yaitu bahan ransum yang jumlahnya lebih banyak diletakkan pada bagian paling bawah kemudian diikuti dengan bahan-bahan yang semakin sedikit jumlah.

Kebutuhan Protein Ransum Untuk Ayam dan Itik


No

Jenis Pakan
Kebutuhan Protein Pada Fase (%)
Starter
(Anak)
Grower
(Dara)
Layer
(Dewasa)
1.
2.
Ayam
Itik
19 – 21
18 - 22
16 – 18
16 - 18
16 – 18
18


Dengan mengetahui kebutuhannya maka dengan mudah kita akan menyusun ransum dengan bahan yang ada di sekitar kita.

CARA/METODE MENYUSUN RANSUM

Ada beberapa metode/teknik menyusun ransum, diantaranya sistem coba-coba, segi empat person, linier, aljabar dan yang paling tepat adalah dengan menggunakan komputer.
Dari beberapa tehnik/metode penyusunan itu yang paling mudah dilakukan oleh peternak adalah metode segi empat person.  Metode ini hanya menyusun ransum dengan satu komposisi zat gizi saja, artinya setiap zat gizi yang disusun dengan sekali mencoba.  Misalnya akan menyusun ransum berdasarkan kebutuhan proteinnya, maka yang didapat adalah ransum dengan protein yang diinginkan tetapi gizi yang lain tidak diperhatikan.  Misal yang lain bila menyusun ransum berdasarkan kandungan energinya maka kandungan yang lain tidak diperhatikan sehingga hasil dari susunan ransum menggunakan metode/cara ini tidak bisa dikatakan sebagai ransum lengkap.
Metode/cara ini dikatakan yang paling mudah untuk dilaksanakan karena selain cara perhitungannya yang sederhana juga biasanya menggunakan bahan-bahan penyusun yang tidak terlalu banyak (2 – 3 bahan saja)
Sebagai contoh kita akan membuat ransum itik yang sedang produksi :

Langkah Kerja
1.Tetapkan kandungan protein sesuai standar kebutuhan
2.Inventarisir bahan yang akan kita gunakan sebagai bahan penyusun ransum (dedak dan ikan rucah atau bahan-bahan lainnya)
3.Sediakan alat tulis     dan hitung (untuk memudahkan menghitung bagian-bagian bahan yang digunakan)

Setelah selesai persiapan-persiapan diatas langkah selanjutnya adalah :
1.Kandungan protein yang diinginkan adalah 18%
2.Bahan yang akan digunakan adalah dedak dan ikan rucah dengan kandungan protein masing-masing bahan adalah 12% dan 40%.

Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan yaitu dengan cara :
- Buatlah segi empat
- Tuliskan angka 18 di tengah segi empat tadi
- Tuliskan kandungan protein dedak di sudut kiri atas
- Tuliskan kandungan protein ikan rucah disudut kiri bawah
- Sesuai dengan garis diagonal, isi sudut kanan atas dengan selisih anatar kandungan protein ikan rucah dengan protein standar.
- Begitu juga dengan sudut kanan bawah, isikan selisih antara kandungan protein dedak dengan protein standar
- Jumlahkan angka-angka yang ada pada sudut-sudut disebelah kanan (jumlah tersebut setara dengan 100% campuran)
- Hitung jumlah setiap bahan dengan cara membagi angka pada sudut kanan atas dengan jumlah bahan dikali 100% (sama dengan jumlah dedak yang diperlukan)
- Hitung pula angka pada sudut kanan bawah dibagi dengan jumlah kedua bahan dikali 100% (sama dengan jumlah ikan rucah yang diperlukan)

  

Dedak yang dibutuhkan  = 22/28 x 100%
                                     = 78,6%

Ikan Rucah yang dibutuhkan = 6/28 x 100%
                                           = 21,4%

Jadi untuk menyusun ransum itik petelur (100 kg ransum) dengan kandungan protein 18% (standar protein itik petelur) dibutuhkan dedak 78,6 kg dan ikan rucah 21,4 kg