phone: +62 813 4833 4566
e-mail: bpk.haurgading@gmail.com

Rabu, Desember 19, 2012

Penggunaan Benih Bermutu


Penggunaan Benih yang Baik, Bersih, dan Sehat


Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi jumlah pemakain benih dan tanam ulang serta memiliki daya kecambah dan tumbuh yang tinggi sehingga pertanaman kelihatan seragam. Pertumbuhan awal yang kekar dapat mengurangi masalah gulma dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama/penyakit. Kombinasi faktor ini dapat memberikan tambahan hasil panen antar 5-20%.

Ciri Benih Bermutu

Benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah di atas 80% dengan bibit yang tumbuh kekar, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lain. Benih seyogianya diberi label secara tepat. Untuk memperoleh benih bermutu, belilah benih bersertifikat yang murni dan berlabel, atau benih bermutu yang diproduksi petani, atau pilih sendiri dari pertanaman Anda.



Pengeringan dan Penyimpanan Benih Bermutu

Setelah panen, bersihkan benih dan pilih yang berisi penuh dan seragam. Keringkan benih sampai kandungan airnya 12-14%, lalu simpan dalam karung atau kontainer secara kedap udara sampai musim tanam berikutnya (kualitas benih dapat bertahan setahun bila disimpan secara tepat). Benih yang disimpan tanpa kedap udara akan meningkat kadar airnya dan menurun daya tumbuhnya sejalan dengan waktu.

Menguji Mutu Benih


  1. Pilih secara acak contoh benih yang akan ditanam lalu rendam dalam air selama 24 jam.
  2. Letakkan 100 benih di atas kertas kacu lembab. Taruh kertas tadi dalam tempat tertutup. Upayakan kertas tetap lembab.
  3. Setelah 3-5 hari, hitung benih yang berkecambah dan catat persentase perkecambahan.
  4. Benih dinilai bermutu bila mempunyai daya kecambah minimal 80%.
Sepuluh Langkah untuk Memproduksi Benih
  1. Pilih lahan yang subur.
  2. Gunakan benih bermutu yang bersih dan bernas.
  3. Olah tanah secara baik untuk mengendalikan gulma dan memperbaiki pengelolaan air.
  4. Dalam cara tanam pindah, tanam bibit muda (15-20 hari) dari persemaian yang bebas gulma dengan jarak tanam 22,5 x 22,5 cm.
  5. Pakai pupuk N, P, K, S sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  6. Jaga agar pertanaman bebas gulma, hama, dan penyakit.
  7. Pada saat anakan maksimum dan pembungaan, sisihkan tanaman yang off-type yang terlihat dari tinggi tanaman, waktu berbunga, dan keragaannya yang berbeda; sisihkan juga tanaman yang terserang hama/penyakit serta malai yang berubah warna.
  8. Lakukan panen pada saat tanaman matang penuh (80-85% gabah berwarna seperti jerami).
  9. Rontok, bersihkan, keringkan, dan beri label benih yang dipanen.
  10. Simpan benih yang diberi label dalam kontainer bersih yang tertutup dalam ruangan yang sejuk, kering, dan bersih.